Sebelum kita bahas mengenai hubungan High vs Low, akan lebih baik kita bahas terlebih dahulu fungsi dari tiap-tiap baris dalam strategi permainan igo.
Dalam diagram di atas, batu A menempati baris ke-1. Batu B menempati baris ke-2. Batu C menempati baris ke-3. Batu D menempati baris ke-4. dan batu E menempati baris ke-5.
Penempatan batu pada tiap-tiap baris, sejatinya memiliki maksud tertentu dalam pengembangan strategi Igo.
Baris ke-1
Baris pertama bisa disebut baris "kematian" karena penempatan batu di baris pertama tidak memiliki nilai poin sama sekali. Lihat pada diagram diatas, batu hitam menempati sepanjang baris ke-1 dan dalam kondisi atari yang artinya kurang satu langkah lagi putih bisa menangkap semua batu hitam.
fungsi dari penempatan batu di baris pertama adalah untuk mengurangi wilayah lawan pada saat permainan sudah memasuki end-game stage terakhir.
Baris ke-2
Baris kedua bisa kita namakan dengan batas garis "kemiskinan". Hal ini dikarenakan penempatan batu di baris kedua hanya akan mendapatkan wilayah yang sangat sedikit. Pada diagram di atas, wilayah yang bisa didapatkan oleh batu hitam hanya dua poin.
hampir sama dengan fungsi batu di baris pertama, penempatan batu di baris ke-2 juga berfungsi sebagai reduksi wilayah lawan. Biasanya pada stage awal end-game.
Baris ke-3
Baris ke-3 ini bisa dinamakan baris "wilayah". Karena wilayah yang bisa didapatkan dengan penempatan batu di baris ke-3 lebih banyak, dan memiliki yang sangat solid sehingga tidak mudah lawan untuk menginvasi. Diagram di atas, pada grup di bawah hitam mendapatkan lebih banyak wilayah. Pada grup di sebelah kiri, batu putih tidak bisa menginvasi wilayah hitam di baris ke-3.
Jika dalam permainan igo kita ingin mendapatkan wilayah, maka bermainlah di baris ke-3.
Baris ke-4
Baris ke-4 dinamakan baris "pengaruh". Karena dengan penempatan batu di baris ke-4 akan lebih mudah untuk di invasi dan pada akhirnya batu di baris ke-4 lebih menghasilkan influence atau pengaruh ke arah tengah. Pada diagram, batu hitam bermain di baris ke-4. Lawan akan sangat mudah menginvasi di baris ke-3. Dan pada akhirnya batu hitam mendapatkan influence.
Fungsi penempatan batu di baris ke-4 bukan untuk membangun wilayah di sisi-sisi papan, tetapi lebih berfungsi sebagai pengaruh influence. Biasanya baris ke-4 lebih digunakan jika kita ingin membuat moyo di tengah papan. lihat diagram, hitam membangun moyo yang sangat besar (daerah kotak).
High vs Low Combination
Pada awalnya teori igo hanya untuk mendapatkan wilayah saja, sehingga permainan igo pada zaman dahulu hampir selalu menempatkan batu di baris ke-3. Sebagai contoh bisa dilihat pada diagram dibawah, pembukan semua batu berada di baris ke-3.
Semakin berkembangnya teori, permainan igo kemudian mencoba mengubah paradigma teori lama bahwa influence atau pengaruh di tengah papan adalah yang paling penting. Sehingga mulai digiatkan adanya penempatan batu di baris ke-4. Contoh dibawah adalah pertandingan dimana pada pembukaan, semua batu berada di baris ke-4. Tiap pemain memperebutkan pengaruh di tengah.
Pada akhirnya sampai pada teori modern, bahwa Igo adalah permainan tentang keseimbangan. Harus ada keseimbangan antara influence dan wilayah. Dengan kata lain, munculah adanya teori tentang kombinasi baris 3 dan baris 4 (high = baris 4; low = baris 3).
Kombinasi high vs low ini dimaksudkan agar bisa diperoleh wilayah yang lebih banyak dan juga sebagai persiapan untuk pengembangan influence ke tengah papan.
Sebagai pembanding, diagram dibawah pemain hitam memakai konsep high-low sedangkan pemain putih hanya berkonsep low-low. Dapat dilihat potensi wilayah hitam (segitiga) lebih baik daripada potensi wilayah putih (lingkaran), sehingga dalam hal ini, pembukaan hitam lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar