Sabtu, 07 Mei 2016

Arah Pengembangan Langkah

Jika dibandingkan dengan catur (western chess), igo kurang bersifat dinamis. Bidak-bidak pada catur hampir selalu bisa diubah posisinya setiap waktu. Beda halnya dengan igo, batu igo yang telah diletakkan tidak akan bisa diubah posisinya, sehingga dengan fakta ini bisa dikatakan igo bersifat statis.

Akan tetapi ketika kita melihat lebih dalam tentang konsep strategi, igo ternyata memiliki sifat dinamis yang tersembunyi. Setiap batu di papan memiliki kecenderungan dalam arah pengembangan (extension) yang selalu berubah ubah arah dan jarak pengembangannya berdasarkan kondisi seluruh batu-batu di papan. Inilah yang disebut sifat dinamis yang tersembunyi dalam permainan igo.

Bisa kita bayangkan dalam catur, bidak kuda (knight) yang tiba-tiba bisa melangkah seperti menteri (queen) pada kondisi tertentu. Ini adalah esensi dari strategi igo yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan catur.

Berikut akan dijelaskan beberapa pengenalan dasar mengenai arah pengembangan permainan berdasarkan posisi batu di pojok.

Titik 4-4 (hoshi)
Untuk batu hitam di posisi titik 4-4 memiliki kecenderungan berkembang ke ARAH "a" dan "b" (lihat diagram). Kemudian jika terdapat batu putih di sekitar ARAH "a", maka kecenderungan utama batu hitam berubah mejadi ke arah "b". Kecenderungan perkembangan titik 4-4 ini karena posisi batu yang simetris. Walaupun sangat superior memiliki 2 arah perkembangan, namun titik 4-4 memiliki kelemahan yaitu mudahnya invasi lawan di titik 3-3.

Titik 3-4
Berbeda dengan posisi sebelumnya, batu di titik 3-4 tidak berada di posisi simetris. Hal ini menyebabkan titik 3-4 memiliki hanya satu arah utama untuk pengembangan, yaitu ke arah "a". Arah "b" hanya sebagai pengembangan sekunder. Hal ini akan berbeda jika telah terdapat batu lain (baik batu hitam atau putih) di sekitar arah "a", maka arah pengembangan utamanya berubah menjadi arah "b"

Titik 4-5
Arah utama pengembangan batu di titik 4-5 adalah arah "a" pada diagram di atas. Titik 4-5 tidak memperdulikan pengembangan wilayah di sekitar pojok papan, sehingga arah pojok dan/atau arah "b" merupakan pengembangan wilayah sekunder.

Titik 3-5
Sama halnya dengan posisi batu sebelumnya, titik 3-5 juga memiliki arah utama pengembangan menuju arah "a". Perbedaannya, titik 3-5 lebih memiliki kecenderungan berkembang ke arah pojok dibandingkan ke arah tengah papan.

Titik 3-3
Titik 3-3 memiliki posisi yang simetris sama seperti titik 4-4. Tetapi ada perbedaan yang cukup besar antara 3-3 dengan 4-4. Pertama, titik 3-3 lebih bertujuan mendapatkan wilayah di pojok tanpa ada kecenderungan arah ke tengah papan. Yang kedua, titik 3-3 tidak memiliki arah pengembangan baik dalam axis y maupun axis x. Inilah fungsi utama dari titik 3-3 : membangun wilayahnya sendiri dan tidak memiliki pengaruh keluar.


Itulah dasar-dasar dari pengembangan batu pojok di awal pembukaan permainan. Setelah tahu prinsip arah pengembangan dasar ini, batu mana yang kalian pilih untuk posisi pembukaan?


Sumber : Kajiwara, Takeo. "The Direction of Play". 1979. Japan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar